Wednesday, May 02, 2007

Indonesia Curi Emas di Sarang Naga

TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim Olimpiade Fisika Indonesia berhasil merebut dua medali emas pada ajang Asian Physics Olympiade VIII yang berlangsung di Shanghai, Cina, 21-29 April 2007.

Indonesia mengalahkan Cina dalam bidang fisika eksperimen. Seorang anggota tim A, Muhamad Firmansyah Kasim, meraih peringkat 2 dari 150 peserta. Mengikuti ajang ini, Indonesia mengirimkan 16 pelajar terbaik di bidang fisika, terdiri dari dua tim.

Tim A dipimpin Yohanes Surya dan Widagdo Setiawan. Adapun tim B merupakan tim tamu yang didukung Kementerian Koordinator Kesejahtaeraan Rakyat.

sumber: tempo

Indonesia siap berlaga di APhO 8 Shanghai
Jumat, 20 Apr 2007 01:13

Hari ini Kamis 19 April 2007 pukul 17.15 tim Indonesia dilepas oleh Dirjen Dikdasmen di Gedung E lantai 5 Depdiknas Jl Jenderal Soedirman Jakarta. Tim akan berangkat ke Shanghai pada hari Sabtu 21 April 2007 pk 06.20 WIB untuk mengikuti ajang kompetisi bergengsi Olimpiade Fisika tingkat Asia (Asian Physics Olympiad–APhO) VIII China. Kompetisi ini akan berlangsung dari tanggal 21 – 29 April 2007. Kontingen Indonesia dibagi menjadi 2 tim yaitu tim A yang terdiri dari 8 siswa dipimpin oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D dan Widagdo Setiawan (alumni TOFI 2002) dan Tim B dengan jumlah siswa yang sama dipimpin oleh Rachmat Widodo Adi, Ph.D dan Dr. Sastra Kusuma Wijaya.


Daftar nama para siswa yang akan berkompetisi di APhO 8 Shanghai Cina :

TIM A :

1. Muh. Firmansyah Kasim SMA Athirah Makasar

2. Yosua Michael Maranatha SMAN 3 Yogyakarta

3. David Halim SMA Xaverius B.Lampung

4. Rudy Handoko Tanin SMA Sutomo 1 Medan

5. Adam Badra Cahaya SMAN 1 Jember

6. Musawwadah Muhktar SMAN 78 DKI Jakarta

7. Sandy Adhitia Ekahana SMAK 1 Penabur Jakarta

8. Made Surya Adhiwirawan SMAN 1 Denpasar

Tim B :

1. Ivan Gozali SMA Kanisius Jakarta

2. Azzis Adi Suyono SMAN 1 Cilacap

3. Ari Prasetyo SMAN 1 Sukoharjo

4. Indra Purnama SMA Taruna Nusantara Magelang

5. Ridwan Salim Sanad SMAN 4 Denpasar

6. Chrisanthy Rebecca Surya SMA Dian Harapan Banten

7. Yosmar Putra SMAK 1 Penabur Bandung

8. Fakhri Saleh Zahedy SMA Lab School Kebayoran Jakarta

Kedua tim ini telah menjalani proses seleksi yang panjang dan ketat mulai dari tingkat kabupaten sampai ketingkat nasional (Olimpiade Sains Nasional-OSN) 2006. Diharapkan para pelajar Indonesia ini mampu mengalahkan tim China sekaligus menjadi juara APhO 2007 yang bertepatan dengan China menjadi tuan rumah. Tantangan mungkin berat, tetapi siswa/i kita punya kepercayaan diri yang kuat bagaikan seekor burung garuda yang siap mencengkeram sang naga dikandangnya.


Para siswa belajar setiap hari mulai dari matahari memancarkan sinarnya hingga dini hari lagi. Mereka belajar fisika teori dan eksperimen. Berbagai ujian simulasi olimpiade fisika telah dilakukan bahkan ketika soal tahun lalu(2006) diujikan pada mereka, hasilnya sangat menggembirakan dan menjanjikan benar-benar bahwa mereka akan sanggup mewujudkan target yang sudah ditetapkan yaitu merebut gelar absolute winner dan minimal 4 medali emas.


Kami mengajak masyarakat Indonesia berdoa bersama-sama sehingga usaha keras yang telah dilakukan oleh putra/i terbaik bangsa ini dapat membuahkan hasil manis untuk keharuman nama bangsa dan negara Indonesia.


Program ini merupakan hasil kerjasama TOFI dengan Departemen Pendidikan Nasional (pengiriman Tim A) dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (pengiriman Tim B) serta didukung oleh pihak swasta Bp. Murdaya Poo (JI Expo, PRJ Kemayoran), PT. Excel Comindo Pratama, PT Dexa Medica dan Eka Tjipta Foundation. (Wn)

sumber: http://tofi.or.id/?mod=news&read=21&PHPSESSID=4aaa105c57a2698c60703f42473242fe

profil :

Sekitar 1 minggu lagi kita akan berangkat ke Shanghai (tanggal 21-29
April 2007). Tekad TOFI kali ini adalah mengalahkan China dan
menjadi Juara APHO 8. Saya melihat potensi untuk mengalahkan China
ada. Kemarin para siswa uji coba dengan soal-soal di Singapore
hasilnya sangat menggembirakan. 6 siswa mendapat nilai untuk teori
antara 28-30 point (dari maksimum 30 point, dengan penilaian seperti
IPHO) dan antara 27-30 (jika penilaian keras, hanya dilihat dari
hasil akhir saja, tanpa nilai parsial). 6 siswa ini mampu
mengerjakan spare problem dari APHO Taiwan dengan perfect.

Beberapa profil siswa kita:
1. Firman dari Makasar, veteran IPHO 37 di Singapore, masih kelas I
SMA. Kemampuannya sangat baik. Tidak pernah diam. Selalu mencari
soal baru dan menantang. Banyak sekali soal sudah ia kerjakan.
Logika berpikirnya bagus. Kita harapkan ia bisa meraih absolute
winner. Di Singapore ia dapat perak. Test IPHO Singapore kemarin
perfect

2. Yosua dari Yogyakarta, mantan absolute winner IJSO 2005. Masih
kelas II SMA. Logikanya sangat bagus. Ia berusaha mengerjakan soal-
soal hingga tuntas. Semua soal bisa ia kerjakan. Akalnya banyak. Dia
selalu berusaha menguasai konsep sampai ke akarnya. Sehingga soal
dibalik bagaimanapun ia bisa. Misalnya dalam soal relativistik, ia
mengerti sangat dalam, sehingga apapun soal relativistik pasti ia
bisa, betapapun rumitnya. Ia juga adalah kandidate absolute winner
di China nanti. Test IPHO Singapore mendekati sempurna.

3. Rudy dari Medan, peraih emas OSN 2006, masih kelas I SMA. Anak
ini rajinnya luar biasa. Dan saya bisa kategorikan jenius. Semua
soal ia lalap. Kadangkala yang lain bersantai-santai, ia ambil buku
dan belajar, belajar dan belajar. Ia mampu duduk membaca dari pagi
hingga jauh tengah malam tanpa berhenti (ciri anak jenius: mampu
konsentrasi lama). Karena sering baca buku, dan mengerjakan soal,
cara ia mengerjakan soal sangat lengkap. Yang tidak terpikir oleh
orang lain, ia bisa kerjakan. Banyak logika-logika yang aneh muncul
ketika mengerjakan soal. Kalau emas, mustinya ia dapat. Test IPHO
kemarin juga mendekati sempurna.

4. Adam newcomer kelas III SMA dari Surabaya. Pertama kali saya
ketemu ia saya kagum. Kemampuan matematikanya luar biasa. Semua
soal integral sampai yang sulit gimanapun ia mampu. Saya pikir kok
bisa yah...kapan ia belajarnya. Kemarin test IPHO 37 ia hampir
perfect, hanya missed sedikit sekali. Ia baru masuk pelatihan bulan
Oktober, kalau ia masuk lebih awal saja, ia kandidat kuat absolute
winner. Idenya banyak sekali, dan ia mampu mengerjakan semua soal.
Saat ini lagi digenjot dengan berbagai konsep, kita harapkan ia bisa
kejar beberapa konsep penting. Targetnya emas (harusnya bisa) atau
bahkan absolute winner.

5. David dari Lampung peraih emas IJSO, masih kelas II SMA
Penampilannya kalem sekali. Tulisannya kecil sekali, hampir tidak
terbaca, tetapi kemampuannya luar biasa. Ia termasuk orang yang
rajin seperti Rudy. Penguasaaan dasar-dasar fisikanya sangat baik.
David butuh jam terbang untuk beberapa konsep advanced. Kita
harapkan 1 minggu terakhir ini ia mampu menambal beberapa
kekurangannya dan percaya dirinya. Medali emas, saya pikir ia bisa
dapatkan.

6. Mukhtar dari Jakarta, veteran APHO 2006, kelas III SMA. Mukhtar
waktu tahun lalu peringkat 7. Hampir semua soal yang ada dalam buku
pelatihan yang jumlahnya ribuan soal bisa ia mengerti. Ia masih
butuh jam terbang untuk mengerjakan soal-soal baru yang aneh-aneh.
Kita harapkan ia bisa dapat perak bahkan emas.

7. Ivan masih kelas I SMA dari Jakarta absolute winner OSN SMP 2005.
Ini kandidate kuat tahun depan. Tahun depan sulit orang mengalahkan
dia. Logikanya bisa saya katakan setara dengan Yosua, dan sangat
rajin. kita harapkan ia bisa dapat perak atau bahkan emas. Mungkin
juga ia bisa jadi kuda hitam untuk absolute winner tahun ini.

8. Sandy SMA Kelas III dari Jakarta, ia juga kandidate emas yang
kita harapkan. Orangnya mengingatkan saya pada Pangus (peraih emas
tahun 2006 di Kazakhtan dan di Singapore). Rajin, tekun, berambisi
besar, ngotot dan agak urakan.

9. Indra kelas III dari Magelang, kita harapkan bisa dapat perak/emas

10. Made kelas III dari Bali, eksperimennya sangat bagus. Kita
harapkan ia bisa juga merebut the best eksperimen.

11. Ridwan kelas III dari Bali, orangnya semangat dan rajin, rasa
ingin tahunya besar. Tapi sayang masuknya terlambat. Kalau ia masuk
lebih awal ia mungkin bisa berbicara lebih banyak. Mungkin kalau
perunggu saja ia bisa dapat. bahkan perak.

12. Aziz absolute winner OSN SMA 1006 kelas III dari Cilacap. Anak
ini slow starter, tapi kalau sudah menguasai satu masalah ia sangat
dalam, soal dibalik gimanapun ia bisa. Ia butuh jam terbang agak
lama. Sayang ia baru masuk tahun ini.

13. Fakhri kelas III dari Jakarta (peraih emas astronomi OSN). IQnya
termasuk jenius (diatas 150) tetapi ia masuk terlambat. Sebelumnya
belum pernah belajar fisika sedalam ini. Tapi ia berusaha kejar dan
kejar. Kita harapkan usahanya bisa membuahkan hasil yang baik.

14. Chrisanthy kelas III dari Banten. Satu-satunya wanita dari tim
kita. Anaknya semangat, Tahun lalu pernah ikut pelatihan 1 bulan,
Butuh jam terbang tambahan. Mudah-mudahan bisa membuat kejutan di
China nanti.

15. Ari dari Sukoharjo kelas II. Butuh jam terbang. Tahun depan ia
akan lebih baik. Mungkin tahun depan bisa dapat emas.

16. Yosmar dari Bandung kelas III. Butuh jam terbang yang banyak.

Kita doakan sama-sama agar tim A kita (8 orang terbaik) bisa
mengalahkan china. Kita tunjukan bahwa kita mampu dan mampu.

Salam
Yohanes

No comments: